Tuesday, October 25, 2011

Mitos Yang Menyesatkan Tentang Penyakit Mata ng boranan



Banyak mitos menyesatkan tentang penyakit mata yang tak jarang menjerumuskan pasien. Mengobati sendiri penyakit mata tak selalu aman dan perlu diwaspadai, karena tidak semua kelainan dan penyakit mata sama obatnya. Mari kita simak:


1. Mata merah disebabkan oleh debu



Tidak selalu benar. Lebih sering mata merah disebabkan oleh bibit
penyakit. Kita mencurigai mata merah sebagai infeksi jika terjadi dalam
musim-musim tertentu dimana banyak orang yang terkena mata merah. Bisajuga
mata merah disebabkan oleh debu. Debu, pasir, kotoran, sabun mandi,
dapat menimbulkan mata merah. Namun perlu dibedakan dengan mata merah
sebab infeksi. Pada mata merah infeksi, selain gatal, rasa tidak enak
mengganjal seperti ada pasir, banyak mengeluarkan airmata, dan merahnya
mata semakin hari semakin bertambah.






Mungkin disertai pembengkakan kelopak mata, dan waktu bangun tidur
mata rapat, banyak kotoran mata (belekan). Mata merah sebab debu
biasanya tidak belekan, jarang membengkak, dan merahnya semakin hari
cenderung semakin pudar dan bisa mereda sendiri. Mata merah infeksi
sukar menyembuh sendiri tanpa obat. Penyakit infeksi mata bisa saja
tidak harus menimbulkan mata merah. Orang-orang menyebutnya penyakit
infeksi mata putih. Yang merah bagian dalam kelopak matanya (conjunctiva
palpebra), bukan putih matanya. Penyebabnya juga infeksi bibit
pernyakit, mulai dari virus, kuman, sampai jamur. jadi sudah terjadi wabah mata merah di suatu kota atau wilayah. Namun, bisa


2. Bintitan disebabkan sering mengintip



Tidak benar. Bukan sebab sering mengintip orang jadi bintitan. Ini
juga tergolong infeksi mata. Bedanya dengan penyakit mata merah, bibit
penyakitnya bersarang bukan di bola
mata atau selaput lendir kelopak mata, melainkan di kelenjar-kelenjar
yang ada di kelopak mata. Kita tahu di kelopak mata terdapat beberapa
kelenjar, seperti kelenjar airmata, kelenjar minyak pembasah bulu mata.
Jika kelenjar ini dimasuki bibit penyakit, maka akan terbentuk bisul.





Bisul
kelenjar ini yang menimbulkan penyakit bintit (hordeolum). Bintit
tidak boleh dibiarkan berlama-lama tanpa pengobatan. Kenapa? Oleh
karena jika bisulnya sudah telanjur membatu, sukar mengempis kembali
kendati diobati. Terlambat mengobati bintit, memerlukan tindakan
operasi untuk membuang batu bisulnya.


3. Penyakit rabun jauh dapat diobati dengan banyak makan wortel



Salah. Kita tahu, penyakit rabun jauh disebabkan oleh tidak tepatnya
bayangan jatuh pada retina (layar bola mata). Pada kelainan mata myopia
begini, bayangan yang kita lihat jatuhnya di depan retina. Keadaan ini
dapat disebabkan oleh kelainan kornea (hitam mata), gangguan lensa,
atau sumbu bola mata. Bola mata yang kelewat besar (seperti anak-anak
sekarang), menjadikan sumbu bola mata lebih panjang dari normal. Itu
yang membuat bayangan yang kita lihat selalu jatuh di depan retina,
sehingga bayangan tidak tampak jelas, melainkan samar-samar ketika
sedang melihat jauh. Tidak soal ketika melihat dekat. Wortel dan sumber vitamin A
lainnya bermanfaat untuk sel-sel di layar retina (bagian belakang bola
mata), tempat bayangan yang kita lihat ditangkap lalu dikirimkan ke
otak untuk ditafsirkan.






Sel-sel retina, selain untuk menangkap penglihatan terang-gelap, juga
untuk warna. Jika penyebab kelainan mata adalah gangguan sel-sel saraf
retina, masuk akal wortel bisa membantu. Namun, rabun jauh lebih sering
disebabkan oleh berubahnya sumbu bola mata. Sebagian sebab keturunan.
Kelainan sumbu bola mata hanya mungkin dinormalkan dengan mengoreksi
sumbu bola mata yang kelewat panjang, agar bayangan tepat jatuh di
retina. Caranya dengan memberi lensa pembantu (lensa minus) sebesar
yang memberikan hasil bayangan yang kita lihat menjadi tepat jatuh di
retina. Semakin panjang sumbu bola mata, semakin jauh bayangannya jatuh
di depan retina, semakin besar minus lensa bantuan yang perlu
diberikan.


4. Tidak semua orang dalam hidupnya perlu berkacamata



Juga tidak benar. Orang yang matanya sehat dan normal pun setelah
berumur lewat 40 tahun, akan memerlukan kacamata baca untuk rabun dekat
(presbyopia). Rabun dekat bukan penyakit, melainkan bagian dari proses
menua. Suka tidak suka, setiaporang akan mengalami rabun dekat. Untuk
itu perlu dibantu dengan kacamata baca (lensa positif).





5. Rabun senja dapat dikoreksi dengan memakai kacamata
Semakin
bertambah tua, semakin besar kacamata baca yang diperlukan, agar pada
jarak baca sehat (33 cm) orang bisa jelas membaca. Pada orang dengan
mata sakit, mungkin sudah sejak kecil memerlukan kacamata. Mata minus
keturunan umumnya sudah dialami sejak masih sekolah dasar. Kasus ini
tidak bisa diobati tanpa kacamata. Jika myopia dibiarkan, minusnya akan
cepat bertambah. Penyakit mata rabun jauh myopia tidak bisa berkurang,
apalagi kembali seperti mata normal lagi, kendati sudah memakai
kacamata. Keliru. Penyakit rabun senja, yaitu
mereka yang terganggu melihat gelap (setelah matahari terbenam), tidak
bisa dikoreksi dengan kacamata. Penyakit rabun senja terjadi jika
sel-sel saraf pembeda terang-gelap di retina terganggu. Ini umumnya
terjadi sebab kekurangan vitamin A untuk waktu lama. Anak kurang gizi,
yang umumnya kurang makan sumber vitamin A yang yang banyak dalam ikan,
susu, sayur-mayur, dan buah, banyak mengidap rabun senja. Maka, cara
koreksinya bukan dengan kacamata, melainkan dengan memberi
ekstravitamin A dosis tinggi.



6. Mata buta sebab dibawa sejak lahir




Tidak selalu. Hanya sedikit kelainan mata yang berakibat kebutaan yang
dibawa sejak lahir. Penyakit yang diidap ibu selama hamil ada beberapa
yang bisa mengganggu mata, seperti toxoplasma.
Namun, kebutaan lebih banyak disebabkan oleh kekurangan vitamin A,
glaucoma, dan katarak. Di Indonesia, angka kebutaan sebab kekurangan
vitamin A masih banyak.





Jika
rabun senja sebagai gejala awal kekurangan vitamin A dibiarkan tanpa
koreksi dengan memberi vitamin A dosis tinggi, kerusakan mata akan
berlanjut. Tampak bercak putih pualam pada putih mata (bitot spot),
yang jika masih tidak dikoreksi juga, akan merusak bola mata, menjadi
bisul di putih mata, dan akhirnya bola mata akan mengempis, lalu
menciut. Pada stadium lanjut ini, mata sudah tak mungkin diselamatkan
lagi, dan akhirnya buta sama sekali.


7. Obat tetes mata bisa untuk mengobati semua mata merah



Tidak benar. Ada banyak jenis obat tetes mata. Kita mengenal obat
tetes mata merah yang disebabkan oleh infeksi. Jenis ini bukan yang
dijual di warung-warung. Mata merah sebab infeksi tidak bisa
disembuhkan dengan obat tetes warung. Bahkan, memakai obat tetes warung
malah bisa membuat penyakit mata merah bertambah parah, alih-alih
menyembuh. Obat tetes mata untuk infeksi mata dibedakan pula, ada yang
untuk kuman, ada pula untuk virus, jamur, dan jenis infeksi mata yang
tanpa luka (tukak) mata. Pada kasus infeksi mata tanpa luka, boleh
diberikan tetes mata yang ditambahkan obat corticostreroid sebagai
antiradangnya, namun tidak untuk kasus yang ada luka atau tukaknya.





Sudah
disebut di atas, mata merah sendiri bukan melulu disebabkan oleh
infeksi. Bisa juga sebab debu atau alergi, dan sebab penyakit mata
glaucoma. Pada penyakit ini, tekanan bola mata meninggi, dengan salah
satu gejalanya mata merah. Sudah barang tentu, mata merah sebab
glaucoma tidak mempan diobati dengan tetes mata infeksi atau tetes mata
yang dibeli di warung, melainkan harus dengan obat khusus penurun
tekanan bola mata.






Membiarkan glaucoma berkepanjangan bisa berakhir dengan kebutaan. Mata
merah sebab virus herpes tak mempan diobati dengan tetes mata biasa,
melainkan dengan tetes mata antivirus. Demikian pula jika mata merah
sebab alergi,yang hanya mereda jika diobati dengan tetes mata yang
mengandung obat antialergi. Apa makna semua itu? Tidak semua mata merah
boleh sembarang diberi tetes mata. Selain tidak selalu berhasil
menyembuhkan, ada bahaya terselubung jika memakai sendiri obat tetes
mata secara serampangan.





Melihat
mata merah tetangga, lalu berniat baik dengan langsung memberikan obat
tetes mata bekas ketika pernah sakit mata merah. Ini tidak arif. Niat
baikbisa berujung petaka kalau berakibat buruk. Dan ingat, obat tetes
mata yang masih tersisa untuk infeksi sebaiknya tidak dipakai lagi.
Selain mungkin sudah tidak ampuh, berubah kepekatannya, obat mungkin
sudah tercemar bibit penyakit dari mata saat memakainya.


8. Penyakit mata glaucoma disebabkan oleh tekanan darah tinggi



Salah. Penyakit glaucoma disebabkan oleh meningkatnya tekanan di dalam
bola mata. Penyebabnya banyak. Ada yang turunan, sehingga sistem
saluran cairan mata di dalam bola mata tersumbat, atau menyempit. Yang
bukan turunan bisa disebabkan oleh gangguan lensa, katarak yang sudah
matang atau pecah, pasca-bedah mata, penyakit pada bagian dalam bola
mata (iris mata), yang berakibat terganggunya sistem aliran cairan
mata, dan berakhir dengan meningginya tekanan bola mata. Meningginya
tekanan bola mata tidak ada hubungannya dengan tekanan darah tinggi.
Orang yang darah tinggi tidak harus tekanan bola matanya juga tinggi.
Sebaliknya, orang yang darah rendah belum tentu tidak glaucoma.


9. Katarak hanya pada orang berusia lanjut



Tidak selalu benar. Memang lebih banyak katarak terjadi pada usia
lanjut, sebagai bagian dari proses menua. Namun, usia bayi pun bisa
katarak juga. Katarak sejak lahir dibawa bayi sejak dalam kandungan
mula. Jenis katarak bayi berbeda dengan katarak dewasa dan usia lanjut.
Katarak sebagai komplikasi penyakit lain bisa diderita sebelum usia
lanjut, termasuk komplikasi kencing manis, akibat radiasi, cahaya
matahari, atau kerusakan lensa mata oleh radikal bebas, yang akan
terjadi jauh hari sebelum usia lanjut.


10. Mata bayi baru lahir tak mungkin tertular penyakit kelamin ibunya



Salah. Justru perlu diwaspadai jika ibu melahirkan bayi sebelum
keputihannya disembuhkan. Sebab, bisa jadi keputihannya disebabkan oleh
penyakit kelamin kencing nanah (gonorrhoea). Mata bayi bisa tertular
kencing nanah pada saat persalinan berlangsung. Seminggu setelah lahir,
mata bayi membengkak, lengket penuh nanah, dan meradang, tanda tertular
kencing nanah dari kemaluan ibunya. Selain kencing nanah, ibu juga
bisa keputihan oleh bibit penyakit lain.Semoga menambah wawasan kita semua

0 comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger