Harvinder Singh menjadi sorotan masyarakat India. Sosoknya menghiasi halaman muka media setempat gara-gara ulah nekatnya: menampar Menteri Pertanian India, Sharad Pawar.
Singh tanpa ragu menyerang, saat Pawar sedang asyik menjawab pertanyaan wartawan mengenai kebijakan pangan. Serangan itu disertai makian protes tentang peningkatan harga pangan dan korpsi yang merajalela.
Tayangan televisi lokal memperlihatkan, setelah membuat 'kejutan' itu, Singh masih sempat mengacungkan pisau saat diseret aparat keamanan dan sejumlah ajudan sang menteri. Namun, Singh segera diamankan menuju kantor polisi terdekat di New Delhi.
"Tidakkah kau tahu kenapa aku memukulnya? Rakyat tertekan. Apakah aku salah?" Singh berteriak kepada sejumlah aparat yang membawanya ke kantor polisi, seperti dikutip Reuters. "Apa yang harus saya lakukan? Yang saya dengar di semua berita hanya penipuan, penipuan, penipuan."
Aksi kekerasan terhadap pejabat teras negara ini bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, sejumlah menteri juga dihadiahi lemparan sepatu.
Salah satunya menimpa Menteri Dalam Negeri India, Palaniappan Chidambaram, April 2009 silam. Kala itu, seorang wartawan dari etnis Sikh melempar sepatunya ke wajah Chidambaram lantaran marah mendengar jawaban sang menteri tentang kerusuhan tahun 1984 saat ribuan orang etnis Sikh terbunuh.
Lemparan sepatu semacam itu kembali terjadi saat Menteri besar Kashmir India, Omar Abdullah, saat memimpin peringatakan hari kemerdekaan India di Kashmir, Agustus 2010. Pelakunya adalah seorang polisi yang mendukung kemerdekaan Kashmir.
Di luar India, lemparan sepatu juga pernah menghujam Presiden Amerika Serikat George W Bush, yang sedang menggelar jumpa pers dalam kunjungannya ke Irak, Desember 2008. "Ini ciuman perpisahan dari warga Irak, anjing," seorang jurnalis Irak berteriak sambil melempar sepatu.
Sementara kasus yang menimpa mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, lebih serius. Pada 13 Desember 2009, wajahnya mengalami luka dan giginya patah setelah dipukul menggunakan patung katedral Milan oleh pria bernama Massimo Tartaglia.
0 comments:
Post a Comment