Wednesday, November 2, 2011

Terlalu Lama 'Browsing' Sebabkan Daya Ingat Melemah ng boranan

daya ingat
ERA internet memang di satu sisi memudahkan. Namun jika terlalu lama bercengkerama dengan dunia ini, gangguan memori menjadi ancamannya. Kecanggihan teknologi belakangan ini memang membuahkan kemudahan dalam berbagai hal. Lihat saja, saat ini segala hal terhubung oleh internet sehingga memberikan kelancaran setiap individu dalam melakukan kegiatan. Sayangnya dengan kemudahan tersebut, candu internetlah yang akhirnya menggerogoti memori mereka. Para peneliti menemukan, bahwa meluasnya penggunaan mesin pencari data dan menyimpan database online memengaruhi orang dalam mengingat informasi. Untuk mengetahui kecenderungan orang-orang dalam mengingat informasi, Betsy Sparrow, asisten profesor psikologi di Columbia berkolaborasi dengan Daniel M Wegner dari Harvard dan Jenny Liu dari University of Wisconsin, Madison yang melakukan percobaan penelitian terhadap memori, seperti dilaporkan New York Times dan dirilis Times of India. Dalam satu eksperimen mereka, para peserta dibiarkan mengetik dalam kecepatan 40 bit per trivia. Di sana, para tim menemukan bahwa subjek tersebut lebih mungkin untuk mengingat informasi jika mereka kelak menemukannya kembali. “Peserta tidak membuat upaya untuk mengingat ketika mereka berpikir bisa mencari pernyataan sepele saat membacanya,” tulis mereka. Percobaan kedua bertujuan untuk menentukan apakah komputer memengaruhi kecepatan informasi atas apa yang seseorang ingat. Misalnya, jika ditanya apakah ada negara yang memiliki bendera hanya satu warna, maka para peneliti mulai melihat apakah responden tersebut segera mengerahkan otaknya untuk mengingat-ingat tentang bendera tersebut atau segera berpikir untuk mencarinya di internet saja. Dalam hal ini, para peserta diminta untuk mengingat dengan baik pertanyaan itu sendiri dan memasukkan pula pada lima folder di komputer. Para peneliti terkejut karena mereka menemukan bahwa orang-orang tampaknya lebih mampu mengingatnya dengan cara melihat dalam folder komputer tersebut. ”Hal ini sangat menghentak pikiran saya,” kata Dr Sparrow. Percobaan mengeksplorasi aspek dari apa yang dikenal sebagai memori transaktif di mana menyuguhkan gagasan bahwa seseorang terbiasa bergantung pada keluarga, teman, dan rekan kerja sebagai bahan referensi untuk menyimpan informasi. Efek internet pada memori sebagian besar masih belum diselidiki. Dr Sparrow mengatakan, bahwa percobaan tersebut membawanya untuk menyimpulkan bahwa internet telah menjadi sistem penyimpanan utama eksternal. Ingatan manusia, katanya, adalah beradaptasi dengan teknologi komunikasi baru.

0 comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger