Sunday, November 27, 2011

Ternyata Perempuan Bisa Jadi Kejam Gara-gara Facebook & Twitter ng boranan

Facebook dan Twitter kini makin digemari remaja. Namun Anda para orangtua perlu waspada karena dua situs jejaring sosial itu bisa membuat remaja perempuan jadi mudah berbuat kejam.
Perempuan Bisa Jadi Kejam Gara-gara Facebook & Twitter

Hal di atas merupakan pendapat dari pakar komunikasi di Inggris, Jean Gross. Menurut Jean, sosial media dan pesan teks memberikan kesempatan pada remaja perempuan untuk saling mengucilkan.
Malah lebih buruknya, dalam pandangan Jean, remaja perempuan kini bisa melakukan kekejaman itu selama 24 jam dengan adanya Facebook, Twitter dan sosial media lainnya. "Beberapa temanku yang anaknya sudah jadi remaja perempuan mengatakan, anaknya jadi tidak bisa lepas dari hal itu (sosial media), saat pulang ke rumah hal itu sudah tersedia," jelasnya.

Gross sangat khawatir dengan perilaku remaja perempuan tersebut yang sayangnya kerap dianggap remeh. Orang berpikir, remaja perempuan akan jadi remaja perempuan di mana mereka memang kerap kejam dan iri satu sama lain.
Wanita yang jadi penasihat komunikasi pemerintah Inggris itu menyarankan agar remaja perempuan diajak menonton film atau membaca buku yang berhubungan dengan isu tersebut. Setelah menonton dan membaca buku, barulah ajak mereka mengobrol. Salah satu film yang bisa ditonton adalah 'Mean Girls' dengan bintang Lindsay Lohan.

"Remaja perempuan bisa membuat satu sama lain menderita di sekolah melalui perkataan atau obrolan mereka. Mereka membentuk kelompok, dalam satu menit 'kamu jadi sahabatku' dan besoknya tiba-tiba 'kamu bukan sahabatku lagi'. Ini terjadi pada semua remaja perempuan dan ini sangat kejam," ujarnya saat bicara dalam konferensi tahunan Girls’ Schools Association’s di Bristol, seperti dikutip Telegraph.

Jean menambahkan, kini kekejaman itu bisa dilakukan dengan lebih banyak cara dan media komunikasi. "Mereka biasanya melakukannya melalui bahasa verbal, namun sekarang mereka bisa melalui pesan teks dan memutuskan tali pertemanan atau hal-hal sejenis," tuturnya.
Wanita yang juga menjabat sebagai Director of the Every Child A Chance Trust itu yakin para remaja perempuan sebenarnya sadar kalau mereka memang kejam satu sama lain. Namun remaja tersebut tidak menyadari betapa menyakitkannya tindakan mereka itu.

"Karena orang yang melakukannya belum tentu merasakannya," jelasnya.

Menurut Jean, penelitian menunjukkan remaja perempuan sedikit takut untuk menolak atau mengatakan tidak pada temannya. "Itulah sebabnya kenapa mereka jadi sangat rentan melakukan pengucilan dan pengelompokkan. Ketimbang remaja pria, mereka lebih mudah menjadi subyek tekanan dari teman sebaya," urainya lagi.
Untuk para guru di sekolah, Jean menyarankan untuk mengajarkan ketegasan dan apa itu bullying. Buat remaja paham soal bullying dan dampak buruknya pada mereka.

0 comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger