Sejatinya, mungkin banyak dari mereka yang berprofesi sebagai Office Boy (OB) atau Cleaning Service (CS) tidak berpikir bisa mengenyam pendidikan hingga ke jenjang kuliah, apalagi lulus dari universitas ternama. Tapi percaya atau tidak, dengan keberuntungan dan kerja keras, hal itu bisa saja tercapai, seperti yang dialami oleh tukang sapu yang satu ini.
Gac Filipaj, seorang imigran asal Yugoslavia, berhasil merampungkan studinya di University of Columbia, walau dirinya hanya berprofesi sebagai tukang bersih-bersih atau Janitor.
Yang menarik, kesuksesannya itu justru disebabkan oleh pekerjaannya sebagai Janitor karena jabatan inilah yang ia pegang tatkala masuk menjadi pegawai di salah Universitas paling ternama di AS tersebut.
Fillipaj diterima di Columbia setelah pindah dari Yugoslavia tahun 1992 demi menghindari wajib militer yang dipimpin oleh kaum Serbia saat itu. Ia diterima sebagai pegawai untuk membersihkan toilet, mengepel lantai, menyapu hingga membuang sampah.
Meski pekerjaan yang dijalaninya termasuk kasar dan rendah, semangat untuk menempuh pendidikan dalam dirinya tidak pernah padam. Alhasil, ia pun mengajukan diri untuk kuliah di sana. Sebagai karyawan, Filipaj tidak dikenakan biaya kuliah.
Salah satu mata kuliah favoritnya adalah filsafat Romawi dan ilmu tata negara Seneca.
Kini setelah belasan tahun bekerja keras sambil belajar, Filipaj menerima seluruh benih yang selama ini ditanam saat mengikuti upacara kelulusan yang diadakan hari Minggu (13/05/2012) kemarin. Di depan sejumlah pengunjung dan wisudawan lain, ia mendapatkan sambutan hangat dari seluruh kalangan, termasuk dari presiden Columbia, Lee Bollinger, dan Dekan kampus Peter Awn.
"Ini adalah lelaki dengan gelar terhormat, tak peduli apakah ia pekerja kasar atau akademisi. Ia sangat rendah hati dan penuh rasa syukur, namun juga seseorang yang berhasil menentukan masa depannya,” kata Dekan Columbias's School of General Studies, Peter Awn.
Filipaj mengaku tidak akan berhenti sampai sini, ia berambisi mendapatkan gelar master atau bahkan Ph.D di bidang klasik Romawi da Yunani. Dan yang pasti, ia akan mencari pekerjaan baru yang lebih baik.
"Kekayaan adalah yang ada pada diriku, pada hatiku dan di kepalaku, bukan di kantongku," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment