Tragedi buruk dalam hidup memang kerap jadi senjata ampuh dalam mengembalikan seseorang ke jalan yang lurus. Hal ini pula yang dialami seorang Mike Tyson ketika putri empat tahunnya tewas di rumah.
Ganasnya seorang Tyson pernah menjadikannya sebagai juara dunia tinju kelas berat. Namun prestasi tersebut tak diiringi dengan kehidupan di luar ring yang harmonis, rasanya semua orang tahu bagaimana hancurnya kehidupan si leher beton.
Pemerkosaan dan kecanduan obat-obat terlarang. Lengkap sudah predikat buruk seseorang jika terlibat dua hal ini. Tapi Tyson tetap manusia. Kebrutalan berbagai sisi kehidupannya akhrinya dikalahkan oleh suatu tragedi memilukan, kematian anak perempuannya yang menjadi sebab pertobatannya.
Dalam sebuah wawancara dengan ESPN Radio di Las Vegas kemarin, ‘pemakan’ telinga Evander Holyfield ini menceritakan bagaimana terpukulnya dia hingga berujung pada kebangkitan psikologisnya.
Tepatnya akhir Mei tahun lalu. Anak Tyson yang masih empat tahun bermain-main dengan alat kebugaran treadmill di rumahnya. Namun karena tanpa pengawalan ketat, terjatuhlah si anak dan lehernya terjepit tali hingga tewas. Begitulah keterangan yang diberikan polisi setempat saat itu.
“Rasanya seperti mau mati saja. Saya alami insiden dalam hidup yang begitu memilukan, yaitu kematian anak perempuan saya. Sulit dimengerti,” tuturnya.
“Saya tak tahu, seolah saya tak mau hidup lagi atau tepatnya saya mau kehidupan berbeda. Jadi saya putuskan untuk terus melangkah dan kini saya telah berhasil mengubah kebiasaan. Hidup saya jadi beda karenanya.”
“Sejak itu saya sadar, hampir setengah hidup saya hanya merupakan sia-sia belaka.'
Dan sepertinya Mike Tyson membuktikan ucapannya, sekarang dirinya benar-benar tobat. Setelah umroh tahun ini Mike Tyson berencana naik haji ke tanah suci.
0 comments:
Post a Comment