Tuesday, November 8, 2011

Katia, Mata-mata Cantik dari Rusia ng boranan

Moskow - Ekaterina “Katia” Zatuliveter, 26 tahun, harus berjuang melawan deportasi setelah diadili dan dituduh membidik anggota parlemen berusia 65 tahun sebagai bagian dari operasi “jebakan madu” intelijen Rusia.

Ekaterina Zatuliveter

Tuduhan terhadap gadis langsing itu tak main-main. Selama empat tahun bekerja di kantor anggota parlemen Inggris asal Portsmouth Selatan, Mike Hancock, selama itu pula dia pindah ke sebuah flat di London yang dibiayai sang pacar, dia beroleh kartu masuk parlemen. Secara potensial, dia punya akses ke dokumen-dokumen sensitif pertahanan lewat anggota parlemen itu sebagai anggota terpilih Komisi Pertahanan.

Ekaterina Zatuliveter

Zatuliveter diciduk tahun lalu dan diinterogasi perwira M-15 dan M-16 soal mata-mata, sebelum Menteri Dalam Negeri Theresa May mengumumkan dia harus dideportasi. Dalam hari pertama sidang dengar pendapat di Komisi Khusus Banding Imigrasi di London, Selasa lalu, pengacara yang mewakili Menteri Dalam Negeri menggambarkan Zatuliveter sebagai perempuan berbahaya dengan bakat merayu laki-laki yang berjabatan tinggi.

Tapi Nona Zatuliveter berkeras tidak bersalah meski mengakui intim dengan Hancock. “Jelas sedari awal bahwa dia tertarik padaku,” tukas Zatuliveter. “Dia pernah memintaku ke ruangan hotelnya, tapi kutolak. Dia mencoba mencium bibirku di sebuah lounge hotel. Juga bilang ingin tidur denganku.”

Menteri Dalam Negeri menudingnya direkrut Dinas Intelijen Rusia (RIS). Jonathan Glasson, pengacara Menteri Dalam Negeri, bilang, “Ada motivasi yang sebenarnya sehingga Anda bisa menjalin hubungan seksual dengan dia, bukan? Anda tahu persis apa yang akan terjadi.”

Zatuliveter menegaskan “Sama sekali tidak”, namun dia dan Pak Hancock mulai menjalin hubungan gelap yang berlanjut ketika dia pindah ke Inggris pada 2006 untuk kuliah Studi Perdamaian di Bradford University. Keduanya berkencan hampir saban akhir pekan.

Glasson menduga Hancock yang berputra dua itu target kakap karena posisinya di Komite Pertahanan Parlemen. Pihak Menteri Dalam Negeri menunjukkan bukti dia pernah bertemu dua kali dengan “Boris” yang belakangan diusir dari Inggris. Hal ini dibantah oleh Zatuliveter. Yang pasti, sidang dengar pendapat menyebut tak ada bukti bahwa dia disewa RIS atau memberi sejumlah informasi rahasia.

Zatuliveter bilang, “Aku tak bersalah. Aku punya visa kerja hingga Agustus 2012.” Adapun Hancock, yang pernah dituding politikus mata keranjang, mundur dari Komite Pertahanan. Rabu lalu ia menyatakan, “Adalah tak layak bagi saya berkomentar lebih jauh saat ini tentang apa pun aspek dari sidang itu.”

0 comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger