Oleh: Eyang MadePutri Solo melamun di kelas. Dia selalu membayangkan betapa indah dimasa remaja, masih SMA bisa punya banyak teman bahkan pacar. Sekarang pak Radja Denda sudah berbagi perhatian dengan si Kecil yang katanya akan masuk jurusan Bahasa di kelas 11-nya nanti. Tentu pak guru bahasa dan sastra Indonesia itu sangat bergirang hati dapat anak kesayangan sesuai selera. Sudah manis, pandai dan memilih jurusan bahasa. Apalah arti diriku sebagai anak baginya? Penggembira? Mungkin. Dahulu….dia disayang-sayang dan dipuji-puji sebagai cewek tercakep sedunia di Smada tercinta. Enggar nggak direken, Elena apalagi. Semuanya Putri Solo dan Putri Solo. Sekarang, setelah kedatangan si Kecil? Semuanya seperti tinggal kenangan manis. Tidak ada lagi perhatian utuh seperti dulu. Mulai dari kebiasaan...