Semur, masakan yang dikenal dengan kuah berwarna cokelat, banyak  menyimpan kisah pernikahan antarbudaya. Tercatat ada lima budaya yang  ikut meramu makanan dengan sumber bahan protein hewani ini. Sejarawan JJ Rizal menuturkan semur dipengaruhi oleh  budaya Eropa, Timur Tengah India, Cina, dan Indonesia. "Nama semur itu  dari orang Belanda, dari kata stomerijj," ujar dia dalam  diskusi semur di Restoran Bebek Bengil, Kamis 27 Oktober 2011.
 Stomerijj atau steamer (kukusan)  adalah salah satu alat masak. Zaman penjajahan mayoritas orang Belanda  memiliki pekerja orang Indonesia. "Mereka berteriak memasak dalam stomerijj,  tapi terdengar smoor lalu menjadi semur," tutur dia. 
Namun cara memasaknya, Rizal menuturkan, murni dari  Indonesia. Indonesia sudah mengenal tradisi mengolah daging dan ikan  sejak masa berburu dan meramu pada abad 9 Masehi. Bukti tersebut  tersurat dalam relief di Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Lalu masuk  tradisi dari bangsa pendatang India dan Timur Tengah melalui  rempah-rempahnya.
"Terakhir, bentuk masakan dan  cita rasa kecap dipengaruhi unsur Tionghoa peranakan," ucap Rizal. Meski begitu, kata Rizal, perlu diingat kecap yang  dipakai adalah kecap manis yang asli Indonesia. Soalnya bangsa Cina  hanya mengenal kecap asin. Jadi warna yang hitam manis dan rasa hangat  rempah menunjukkan masakan ini asli Indonesia.
Setiap  daerah, menurut Rizal, juga punya kisah tentang semur. Semur ala Betawi  yang dikenal sebagai andilan punya sejarah sendiri. Andilan biasanya  dimasak sebelum Lebaran. "Warga yang akan memasak andilan itu patungan,"  papar Rizal. Tujuannya selain sebagai rasa syukur juga untuk meraih  kebersamaan. Kekayaan sejarah semur, Rizal  percaya, cukup kuat untuk menjadikannya warisan tak benda dunia. "Semur  itu tidak sekadar akte lahir di Indonesia, tapi ada historis dan nilai  filosofis yang kuat," ucap dia.
Tapi apa yang layak  disebut semur? Menurut Arie Parikesit, pendiri konsultan kuliner Kelana  Rasa, semur masuk dalam jenis masakan yang dimasak lama (slow  cooking). Memasaknya butuh dengan api kecil dalam waktu lama dengan  isi protein hewani. Bisa ikan atau daging.
"Ciri  khasnya adalah ada bumbu rempah berupa cengkeh atau pala dan kecap  manis," ucap Arie. Tapi Rizal menegaskan tidak semua semur harus pakai  kecap manis. Soalnya di Ternate semur daging dimasak pakai cuka.

0 comments:
Post a Comment